Pulau sulawesi adalah pulau di Indonesia yang terletak diantara Pulau Kalimantan dan Kepulauan Maluku dan merupakan pulau terbesar kelima di Indonesia setelah Papua, Kalimantan, dan Sumatera dengan luas daratan 227.654 kilometer persegi. Pulau Sulawesi terdiri atas empat cabang sempit atau lengan, yang dipisahkan oleh teluk-teluk yang besar dan dalam seperti Teluk Bone, Teluk Tolo, dan Teluk Tomini atau Teluk Gorontalo. Akibatnya dalam peta kita dapat melihat pulau Sulawesi memiliki bentuk yang khas seperti huruf K.
Sebagian besar mata pencaharian penduduk pulau Sulawesi adalah bertani dan berdagang, kecuali di Sulawesi Tenggara peranan kedua sektor tersebut diganti dengan pertambangan, sedangkan perdagangan menempati urutan ketiga. Berikut adalah berbagai kesenian khas dari Sulawesi Tengah
Sulawesi Tengah kaya akan budaya yang diwariskan secara turun-temurun. Karena banyaknya suku yang mendiami Sulawesi Tengah, maka terdapat pula banyak perbedaan diantara etnis tersebut yang merupakan kekhasan yang harmonis dalam masyarakat. Penduduk yang tinggal di pantai bagian barat Kabupaten Donggala telah bercampur dengan masyarakat Bugis dari Sulawesi Selatan dan masyarakat Gorontalo. Di bagian timur Pulau Sulawesi juga terdapat pengaruh kuat Gorontalo dan Manado. Ada pula pengaruh dari Sumatra Barat sepeti nampak dalam dekorasi upacara perkawinan, Kabupaten Donggala memiliki tradisi menenun kain warisan zaman Hindu. Pusat tenun terdapat di Donggala Kodi, Watulampau, Palu, Tawalei, dan Banawa. Sistem tenun ikat ganda yang merupakan teknik spesial yang bermotif Bali, India, dan Jepang masih dapat ditemukan.
Musik dan tarian di Sulawesi tengah sangat bervariasi antara daerah satu dengan yang lainnya. Musik tradisional memiliki instrumen seperti suling, gong, dan gendang. Alat musik ini berfungsi sebagai hiburan dan bukan sebagai ritual keagamaan. Di wilayah suku Kaili sekitar pantai barat, musik tradisional Waino ditampilkan ketika ada upacara kematian.
Jenis tarian yang berkembang di Sulawesi Tengah antara lain :
1. Tari Dero
Tarian Dero atau Madero adalah tarian yang berasal dari Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Tarian ini merupakan salah satu tradisi masyarakat Suku Pamona yang masih dipertahankan sampai saat ini. Suku Pamona adalah masyarakat asli Kabupaten Poso yang mendiami hampir seluruh wilayah kabupaten bahkan sampai ke sebagian wilayah kabupaten Morowali.
Bagi masyarakat Suku pamona, Tari Dero adalah tari yang melambangkan sukacita atau kebahagiaan. Tarian ini telah lama dipertahankan oleh masyarakat Poso khususnya masyarakat di yang tinggal di sepanjang lembah danau Poso. Bagi masyarakat setempat tarian ini adalah bentuk rasa syukur atas hasil panen yang diperoleh. Tarian ini sudah dikenal sejaka masyarakat mengenal bertani atau bercocok tanam sebagai mata pencaharian. Dahulu tarian ini lazim dilakukan oleh masyarakat di masa panen terutama panen padi.
2. Tari Balia
Tari Balia merupakan sejenis tarian yang berkaitan dengan kepercayaan animism, yaitu pemujaan terhadap benda keramat, khusunya yang berhubungan dengan pengobatan tradisional terhadap seseorang yang terkena pengaruh roh jahat. Pengertian Balia ialah tantang dia (Bali = tantang, ia/iya = dia), yang artinya melawan setan yang telah membawa penyakit dalam tubuh manusia. Balia dipandang sebagai prajurit kesehatan yang mampu untuk memberantas atau menyembuhkan penyakit baik itu penyakit berat maupun ringan melalui upacara tertentu. Masuk atau tidaknya makhluk-makhluk tersebut ditentukan oleh irama pukulan gimba (gendang), lalove (seruling) yang mengiringi jalannya upacara ini.
3. Tari Dopalak
Dopalak. Dopalak ditarikan oleh 7 orang penari wanita, seorang diantaranya berperan sebagai palima yaitu kepala penari. Keenam penari lainnya disebut dayang-dayang. Tari Dopalak mengambarkan bagaiman ketujuh orang tersbut dating membawa dulang, setelah itu palima maju terlebih dahulu untuk menyelidiki tempat yang mengandung emas, kemudian diikuti oleh yang lain. Kemudian mereka semua mulai mengambil pasir yang bercampur emas, selanjutnya pekerjaan mendulang dimulai, menggunakan selendang sebagai penyaring, emas yang diperoleh dimasukkan ke dalam dulang selanjutnya mereka pulang. Iringan music tari Dopalak adalah seperangkat kakula, pertunjukkan ini dilakukan kurang lebih 7 menit.
4. Tari Morego
Morego adalah sejenis tarian untuk menyambut kepulangan para pahlawan dari medan perang dengan membawa kemenangan. Sebelum melakukan tarian ini ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh para penari diantaranya meminta restu kepada pemangku adat, setelah itu mencari wanita pasangan menari yang belum menikah.
5. Tari Jepeng
Tari Jepeng merupakan jenis tarian yang bernafaskan Islam. Pada mulanya tari Jepeng hanya ditarikan oleh kaum dewasa secara berpasangan, pada acara pesta perkawinan, khitanan, syukuran dan sebagainya, namun seiring perkembangan jaman, tari ini mulai dikreasikan, sehingga dapat dilakukan oleh kaum wanita dan pria secara berpasangan. Tarian ini diiringi kesenian marawasi, bersama-sama dengan alat kesenian lainnya seperti gambus, dan biola (viol).
6. Tari Pepoinaya
Tari Pepoinaya merupakan tari pengucapan syukur atas segala berkah dan karunia yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan ini. Tari ini adalah pengembangan dari upacara adat Wurake dari Kabupaten Poso.
7. Tari Posisani
Posisani berarti perkenalan, tari ini merupakan tari pergaulan yang menggambarkan kegembiraan muda-mudi saat pesta. Mereka bergembira bersama sambil menari dan menyanyi. Para gadis menari dengan memainkan kerincing. Di saat inilah mereka berkenalan antara satu dengan yang lainnya, dan pada akhirnya mereka menemukan pasangan hidup.
8. Tari Anitu
Anitu berarti halus, tari ini dikenal di daerah Kulawi dan Palu Kabupaten Donggala. Tari Anitu ditarikan oleh 6 orang wanita. Formasi pokok dalam tarian tersebut adalah membentuk dua deretan ke belakang, yaitu tiga di kiri dan tiga di kanan serta membentuk satu dertan berjajar dngan setiap penari meletakkan tangan dibahu penari yang ada di sebelahnya. Gerak-gerak tangan yang digunakan adalah membuka dan menutup telapak tangan, gerak-gerak tangan seperti menumbuk, dan mengayunkan kedua tangan sambil memgang ujng selendang.
9. Tari Pamonte
Pamonte artinya menuai padi, Tari Pamonte merupakan tari khas daerah Sulawesi Tengah yang menggambarkan kegiatan para petani pada saat musim panen tiba, mereka memetik dan menuai padi secara bergotong-royong. Pesta panen disebut dengan adat vunja yaitu tradisi masyarakat dalam mensyukuri keberhasilan panen. Dalam tarian ini terlihat jelas proses pengolahan padi menjadi beras. Mulai dari memetik, menumbuk, menapis. Gerak tari pamonte mengikuti syair lagu yang dinyanyikan.
10. Tari Pontanu
Pontanu berarti menenun, tari Pontanu menggambarkan gadis-gadis Kaili yang sedang menenun kain sarung Donggala atau yang lebih dikenal dengan Buye Sabe. Seperti yang kita tahu sarung Donggala mempunyai motif warna yang indah diperkaya dengan sulaman benang emas membuat sarung Donggala dikenal dimana-mana sebagai tenunan khas Sulawesi Tengah, karena keindahannya pula hingga diabadikan dalam bentuk tarian Pontanu.